'/></svg>)
Bertemu orang baik yang menjadi utusan dan pelanjut amanah. Mereka menamakan dirinya ruang baik dan saya menjadi saksi ketika bersama mereka selama 10 hari dalam Ekspedisi Maluku.
Datang langsung beraksi ke pelosok menemui mereka yang berhak menerima. Menjaga wasiat Nabiullah yang dipesankan kepada ummatnya saat ajal datang menjemputnya. Manusia agung yang membawa risalah bagi alam semesta.
Bersama mereka serasa mendapatkan cahaya dari risalah agung dari pusaka berharga itu.
Terimakasih sudah datang ke Maluku teman teman ruang baik...
Mengunjungi Maluku negeri para raja. Negeri seribu pulau nan indah permai. Negeri Lumbung ikan yang kaya dan mempesona. Negeri Pala cengkeh yang berjaya diabad pertengahan. Negeri mesjid tua dan Al Quran pusaka masih menjadi saksi kegemilangan sejarah. Allah menakdirkan kita bertemu dengan warisan dan keindahan negerinya.
Menyusuri daratan dan menyeberangi lautannya. Dengan niat menemui dan menghantarkan wakaf dari orang yang menitipkannya. Turun pesawat berganti mobil dan menumpang ke kapal kecil mesin tempel 40 pk. Saat melewati gelombang mungkin ada sedikit ketakutan. Namun senyum dan kegembiraan memandang anak kecil dan para ibu yang melantunkan sholawat badar.
Dari Nusa Ina mengakhiri perjalanan dan balik ke jakarta. Ada amanah yang sudah banyak didengar dan dilihat pula. Amanah yang bersambung dan kan berbuah amal kebaikan.. seperti namanya dan seperti pusaka yang dibawanya...
Terimakasih para donatur, terimakasih para mukhlisin, terimakasih teman teman ruang baik. Kami tak bisa membalasnya. Jazakumullahu khairan katsiro...
55.Ar-Rahmān : 60
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
puisi dari Tokoh Masyarakat Maluku yang membersamai perjalanan Kami
ustadzah Saadiah
