'/></svg>)
Kuala Lumpur Malaysia, 4 Juni 2024 Mahasantri Ruang Baik yang tergabung dalam Kelompok Studi Ekonomi Kakak Islamic Economic Forum (KSEI IsEF) STEI SEBI melakukan Study Visit Ke Negara Jiran Malaysia.
Sebanyak 3 Mahasantri Ruang Baik diantaranya Aziz Sajjad Ketua dari KSEI IsEF, Nur Bintang Sekretaris Jenderal KSEI IsEF dan Abdullah Luthfi Supervisor Sciecent melakukan Visit Industri ke Negara Malaysia. Melihat Background Malaysia salah satu Negara maju di Asia Tenggara, ini menjadi pusat pengelolaan berbasis syariah terbaik.
Lembaga Yayasan Wakaf Malaysia (YWM) Jadi tempat visit terbaik untuk bertanya dan sharing mengenai pengelolaan wakaf yang ada di malaysia. Dihadiri oleh susunan direksi YWM Dr. Rizwan Bakar ketua pengawai Eksekutif, M. Bukhori bagian. Keuangan dan Ibu Sazanah sebagai Penasihat.
Dalam bincang dan sharing dilakukan hari ini memberikan insight baru. Yayasan Wakaf Malaysia menjadi lembaga berfocus pada mengurus kutipan wakaf bukan regulator tetapi hak untuk mengurus keuangan kutipan wakaf saja. Dalam bidang wakaf tanah dsb itu menjadi kewenangan Majlis Agama Islam Negeri (MAIN). Dalam penggunaan Persentase dana wakaf yang dipakai Operasional oleh YWM hanya sebesar 5% dan jumlah angka tersebut menyesuaikan dengan provinsi lain bisa sampai max. 10%.
Ada beberapa program yang memiliki produk wakaf yang sama yaitu Berbagi alquran dan berbagi air (YWM yaitu Berkhidmat air). Melihat banyaknya pergejolakan Swedia pemusnahan terhadap alquran maka setiap 1 alquran yang di bakar maka akan hadir 1 juta Al-Quran baru. Serta mengalirkan air ketempat yang belum memiliki akses air maka YWM hadir untuk memberikan manfaat wakaf dengan pengairan air bersih.
Dengan Visi yaitu Champion (Peneraju dalam pembangunan Wakaf di Malaysia) membuat pergerakan wakaf malaysia berkembang dan didukung penuh oleh kerajaan Malaysia.
Selain mengunjungi Yayasan Wakaf Malaysia ke 3 orang delegasi juga mengunjungi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). UKM sendiri merupakan kampus dengan ranking No. 1 di ASEAN.
Di sana Mahasantri dijelaskan oleh salah satu dosen pengajar tentang kurikulum maupun metode pembelajaran yang diterapkan di UKM. Dan juga dipaparkan bagaimana cara masuk/ menjadi mahasiswa UKM baik lewat scholarship maupun mandiri.
Untuk akomodasi selama study visit, setiap mahasantri membayarkan sejumlah biaya sebesar Rp. 2.500.000 untuk keperluan transportasi, penginapan, serta konsumsi selama di Malaysia.
