Depok, 14/08/2020. Kemarin, warganet Depok dihebohkan dengan postingan tentang kisah jenazah yang diduga terlantar lama tidak terurus sejak waktu wafatnya. Dalam postingan tersebut di Grup Facebook Info Depok, atas nama Hendra Aditya memposting kisah memilukan bagaimana mayit diketahui lama tidak terurus proses pemandiannya bahkan hingga sulitnya proses penguburan jenazah. Menurut postingan tersebut, untuk dapat dikuburkan pihak keluarga harus membayar sejumlah Rp. 2.500.000 untuk proses pemakaman dan terkesan warga sekitar maupun aparat setempat abai dalam mengurus jenazah yang sudah menjadi hak seorang mayit.
Diketahui bahwa jenazah tersebut bernama almh. Yati Aryati, seorang janda anak satu yang tinggal bersama adiknya yang juga seorang janda pula dan tidak mampu untuk membayar jumlah uang tersebut. Menurut penuturan anaknya kepada tim ruangbaik.com, ibunya sudah lama mengidap penyakit diabetes dan sebagian jari kakinya pun sudah diamputasi, dan sejak sakit itulah ia bersama ibunya (almarhumah) tinggal menumpang dengan adiknya di daerah kelurahan Duren Mekar, pindah dari tempat tinggalnya di Karawang, 3 tahun yang lalu. Wafat kira-kira pukul 5 sore, jenazah, menurut informasi dari anaknya tersebut, baru dimandikan sekitar antara pukul 9 sampai dengan 10 malam dan belum jelas dimana akan dimakamkan, karena baik anak maupun bibinya (adik almarhum) belum menemukan solusi bagaimana membayar dana pemakaman tersebut.
Akhirnya, lanjut tutur putra almarhumah yang tidak mau disebutkan namanya itu ada relawan dari warga Duren Mekar yang berinisiatif untuk mengadvokasi proses pemandian jenazah, hingga membayarkan biaya proses pemakaman jenazah untuk di makamkan di pemakaman di wilayah kelurahan Pondok Petir. Hingga akhirnya jenazah dapat dimakamkan, meski diantar sekedarnya dengan mobil pick up dan dan sedikit warga yang mengantar hingga ke pemakaman.
Tim Ruang Baik memutuskan untuk bersilaturahim sekaligus bertakziyah kepada keluarga almarhumah, dan memberikan bantuan secukupnya untuk keperluan kebutuhan pangan sehari-hari dan kebutuhan tahlilan selama 7 hari ke depan, berupa beras, minyak, telur, sarden hingga air mineral dan snack. Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban kehidupan keluarga almarhumah yang ditinggalkan yang mana hanya seorang janda sekaligus pejuang nafkah bagi keluarganya.
Setelah viral diantara warganet Depok, malam harinya ramai warga berbondong-bondong baik dari warga setempat maupun wilayah lain datang untuk bertakziyah dan mengadakan tahlil di rumah duka. Alhamdulillah tahlil berjalan khidmat dan dihadiri oleh aparatur pemerintahan setempat, baik RT, RW hingga Lurah. (es)