Gerakan Wakaf Quran, yang di internal Ruang Baik sering disingkat GWQ merupakan program sekaligus gerakan berbagi Al Qur’an yang ditujukan kepada para santri penghafal Al Qur’an dan para saudara kita yang membutuhkannya dengan tujuan untuk mempelajari, mengamalkan dan menghafalkan Al Qur’an di seluruh daerah di Indonesia. GWQ digagas oleh Ruang Baik untuk mengajak masyarakat luas yang peduli dengan syiar Al Quran sekaligus mengatasi gap antara ketersediaan Al Quran yang masih terbatas dengan kebutuhan Al Quran masih tinggi di Indonesia setiap tahunnya.
Menurut Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, dikutip dari Okenews (22 Januari 2019), mengungkapkan bahwa Indonesia kekurangan jutaan Al Quransetiap tahunnya. Sementara jumlah Al Qur’an yang tersedia setiap tahunnya hanya mampu memenuhi dua persen dari kebutuhan di seluruh wilayah di Indonesia. "Berdasarkan informasi, satu sampai dua juta per tahun dibutuhkan, dari Kemenag hanya 400.000, jadi masih jauh.
Sangat bagus kalau ada perusahaan lain juga mencetak Al Qur’an. Semakin banyak dicetak, semakin berarti dan bermakna bagi umat,” sebagaimana dikutip dari Okezone.
Sejak digagasnya program GWQ ini pada pertengahan Maret 2020 lalu, saat ini Ruang Baik telah mendistribusikan Al Qur’an wakaf ke 31 propinsi di Indonesia, dimana sasaran penerima manfaat utamanya adalah para penghafal Al Qur’an di Pondok Pesantren, Rumah Tahfizh Quran, TPA/TPQ, majelis taklim, sekolah dan madrasah, masjid dan mushola, saudara muslim yang sedang hijrah hingga muallaf di pedalaman dan pelosok nusantara.
Data per 28 September 2020, Ruang Baik telah berhasil menyalurkan Al Quran Wakaf sebanyak 82.568 mushaf. Al Quran wakaf telah diberikan kepada para santri penghafal Al Quran yang ada di Pondok Pesantren, Rumah Tahfidz Quran, Majelis Taklim, TPA/TPQ, Sekolah & Madrasah, Masjid & Mushola yang tersebar di 31 Propinsi di Indonesia.
Sebaran Al Quran Wakaf Ruang Baik telah menjangkau 31 propinsi di Indonesia, diantaranya Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara Papua dan Papua Barat. Adapun 3 Propinsi tersisa, akan dilakukan pendistribusian pada jadwal distribusi Al Quran berikutnya.
Proses distribusi Al Quran Wakaf ini telah berlangsung selama kurang lebih selama 6 bulan sejak gerakan wakaf quran Ruang Baik ini digagas. Metode distribusi dilakukan dengan berbagai kegiatan, diantaranya melalui kegiatan pengiriman secara langsung melalui pihak ketiga yang melayani jasa pengiriman kepada pesantren-pesantren yang memiliki program tahfizh quran secara terprogram dan berkelanjutan. Pada momen ramadhan lalu (1441 H), Ruang Baik juga menyalurkan ke berbagai pesantren tahfizh secara terbatas di wilayah Jabodetabek, dikarenakan kondisi di berbagai daerah di Indonesia belum memungkinkan untuk dikunjungi karena pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan masing-masing pemerintah daerah.
Distribusi 15.000 Mushaf Al Quran Melalui Ekspedisi Wakaf Quran Tour de Java
Di saat beberapa daerah mulai melonggarkan mobilitas orang untuk masuk ke daerahnya dengan mengadaptasi kebiasaan baru (new normal), Tim Ruang Baik akhirnya dapat menjelajahi daerah-daerah untuk mengantarkan langsung Al Quran Wakaf kepada para santri penghafal Al Quran di berbagai pondok pesantren dengan menggelar Ekspedisi Wakaf Quran Ruang Baik Tour de Java yang menjelajahi 4 propinsi di pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Ekspedisi edisi ini menyalurkan 15.000 mushaf Al Quran untuk 15.000 santri di 10 kota/kabupaten, diantaranya Cirebon, Pekalongan, Semarang, Lumajang, Banyuwangi, Malang, Blitar, Sleman, Magelang dan Kebumen. Menghabiskan waktu selama 11 hari perjalanan, tim Ruang Baik sekaligus mengagendakan silaturahim kepada para Kyai dan tokoh daerah untuk mendapatkan doa kelancaran gerakan wakaf quran yang sedang dijalankan ini.
Perjalanan ekpedisi tour de java ini semakin menyadarkan tim bahwa kebutuhan Al Quran di daerah masih sangat tinggi dikarenakan keterbatasan ketersediaan Al Quran di daerahnya, kemudian keterbatasan akses hingga kebutuhan biaya yang tinggi dalam proses pengadaannya terlebih untuk seluruh santri-santri di pondok pesantren yang tidak memungut biaya pendidikan dari santri mereka. Selain itu, kebutuhan Al Quran yang baru setiap tahunnya yang harus selalu disediakan oleh pesantren-pesantren untuk santri yang baru saja masuk. Disamping itu, Al Quran yang lama cukup banyak yang sebenarnya sudah tidak layak digunakan. Beberapa pesantren bahkan perlu untuk melakukan standar mushaf Al Quran yang sama untuk mempermudah proses menghafal ayat Al Quran yang disesuaikan dengan metodenya. Sehingga, Al Quran yang tulisannya cukup jelas dan besar, sangat dinanti oleh para santri-santri penghafal Al Quran. Alhamdulillah, dengan kehadiran Mushaf At Tariq, Al Quran wakaf (non terjemah) yang disediakan oleh Ruang Baik, hasil penggalangan dari para donaturnya, sangat disambut dengan baik karena seluruh pesantren sangat cocok dengan jenis cetakan Al Quran tersebut.
Distribusi 17.845 Mushaf Al Quran Melalui Ekspedisi Wakaf Quran Episode Kemerdekaan
Dalam rangka peringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 tahun, Ruang Baik sukses menggelar Ekpedisi Wakaf Ruang Baik Episode Kemerdekaan yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2020. Ekpedisi wakaf episode kemerdekaan yang telah dilaksanakan ini mendistribusikan sebanyak 17.845 mushaf Al Quran wakaf. Bahkan menurut catatan tim distribusi, telah melebihi dari target tersebut. Gelaran ekspedisi ini singgah di beberapa kota diantaranya, Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran hingga Garut Selatan.
Wilayah target di Jawa Barat ini dipilih karena ternyata kebutuhan Al Quran di Jawa Barat saja masih sangat tinggi, terutama di pedalaman. Hal ini dikarenakan keterbatasan akses, biaya pengadaan Al Quran yang semakin tinggi dan di beberapa lokasi Al Quran sudah tidak layak pakai. Sebagaimana ekspedisi wakaf sebelumnya, penyaluran Al Quran Wakaf menyasar kepada para santri penghafal Al Quran di pesantren-pesantren, untuk memenuhi kebutuhan Al Quran yang lebih layak untuk mereka menghafalkan ayat suci Al Quran. Ekspedisi ini juga sekaligus mengagendakan silaturahim kepada para Kyai dan tokoh daerah setempat.
Saat singgah di Kabupaten Ciamis, tim Ruang Baik berkesempatan bersilaturahim dengan KH. Nonop Hanafi, yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda II, di daerah Bayasari, Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kang Nonop, sapaan akrab beliau, antusias menyambut kehadiran tim dan turut mendoakan perjalanan ekspedisi serta menghaturkan ucapan terima kasih kepada donatur atas wakaf Al Quran yang telah dikirimkan kepada ribuan santri binaannya.
"Jazakumullah khoiron katsiron, terima kasih kami haturkan kepada para donatur Gerakan Wakaf Quran yang telah menyalurkan Wakaf Qurannnya kepada Ruang Baik, semoga Allah subhanahu wataala menerima segala amal wakaf para donatur, dan mengalir pahala jariahnya," ucap penuh semangat Kang Nonop melalui testimoninya secara langsung.