Masyarakat muslim buta aksara Alquran di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan hasil riset IIQ, sekitar 65 persen masyarakat Indonesia masih buta aksara Alquran. Tingginya angka itu terutama terdapat di daerah pedesaan atau di wilayah pelosok.
"Data kita saat ini masih ada 65 persen umat Islam di Indonesia yang masih buta aksara Alquran. Angka itu sangat tinggi untuk negara yang mayoritas Muslim," ujar Menteri Agama Fachrul Razi seperti dikutip dari republika.
Salah satu penyebab masih tingginya buta huruf al-quran karena minimnya metode baca quran dengan mudah seperti buku iqro.
Metode membaca Al-Quran dengan cepat mengunakan buku Iqro sudah mahsyur di masyarakat, namun di daerah pedalaman masih sangat minim ketersediaan buku Iqro untuk anak-anak disana. Kami berharap lewat gerakan sosial Wakaf Buku Iqro ini, akses umat untuk mendapatkan Iqro semakin luas dan mudah di dapatkan anak-anak pedalaman. Semoga tingginya buta huruf al-quran di indonesia bisa sedikit berkurang.
Wakaf Buku IQRO yang merupakan program terbaru Ruang Baik ini ditargetkan untuk disalurkan kepada para santri TPA, TPQ, Santri Pondok Pesantren, Sekolah & Madrasah, Para Mualaf diberbagai wilayah Indonesia termasuk pedalaman Nusantara.
Per 28 September 2020, tim penyaluran berhasil menyalurkan sebanyak 9.613 buku kepada para santri-santri TPA/TPA, Pondok Pesantren, Madrasah, hingga muallaf yang tersebar di 8 propinsi. Propinsi tersebut adalah Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Timur.
Gerakan Wakaf IQRO ini pun telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya ulama dan tokoh publik. Diantaranya Ustadz Abdul Somad dan Bunda Aisyah Dahlan yang juga secara bersamaan telah menyalurkan buku IQRO wakaf yang disediakan Ruang Baik.
Oleh sebab program ini masih relatif baru diluncurkan, kami terus menggalang dukungan kepada masyarakat di tanah air.