
Akses terhadap air bersih merupakan kebutuhan dasar yang sangat vital bagi keberlangsungan hidup dan kegiatan sehari-hari masyarakat. Namun, hingga saat ini, masyarakat, termasuk para santri Pondok Pesantren Darul Syafaah, yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, masih mengalami kesulitan yang serius dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Kondisi ini terjadi sepanjang tahun, dan menjadi semakin parah saat memasuki musim kemarau. Tidak terdapat sumber air alternatif yang dapat dijangkau dengan mudah. Warga harus mengambil air lebih dari dua kali sehari dari sumber yang sangat terbatas dan tidak layak. Selama bertahun-tahun, satu-satunya sumber air yang dimanfaatkan hanyalah air sungai yang keruh dan tidak memenuhi standar kelayakan untuk digunakan, baik untuk mandi, mencuci, apalagi untuk dikonsumsi.
Permasalahan ini menjadi lebih mendesak karena musim kemarau telah tiba, menyebabkan air sungai surut drastis. Akibatnya, kebutuhan dasar para santri, jamaah masjid, dan masyarakat sekitar — seperti berwudhu, mandi, dan mencuci pakaian — sulit dipenuhi dengan layak dan higienis.
Masyarakat setempat telah menunjukkan kepedulian dan partisipasi aktif untuk mengatasi persoalan ini. Mereka bersedia menyediakan lahan wakaf untuk lokasi pembangunan sumur, serta siap bergotong royong dalam proses perawatannya. Meskipun tidak ada warga yang memiliki keterampilan teknis dalam pengelolaan fasilitas air, mereka bersedia membentuk tim pengelola, menyusun aturan penggunaan air, dan bahkan iuran untuk perawatan dan keberlanjutan fasilitas air bersih ke depan.
Melihat kondisi tersebut, pembangunan sumur di Pondok Pesantren Darul Syafaah menjadi sangat mendesak sebagai solusi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan air bersih yang layak bagi masyarakat dan lingkungan pesantren. Dukungan dari para dermawan dan pihak terkait sangat diharapkan agar kebutuhan dasar masyarakat ini dapat segera terpenuhi, dan kehidupan yang lebih sehat serta bermartabat bisa terwujud di wilayah tersebut.
Setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih, kini para santri dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Darul Quran Syafaah dapat menikmati air bersih yang layak berkat pembangunan sumur bor yang dilakukan pada akhir Juni 2025.
Pengeboran sumur ini dilaksanakan pada tanggal 25 hingga 27 Juni 2025, dengan kedalaman mencapai 38 meter. Air bersih mulai mengalir dan dimanfaatkan oleh lebih dari seratus santri dan masyarakat sekitar di lingkungan Jl. Cendana RT002/RW008, Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Melalui kerja sama dan dukungan para donatur serta partisipasi masyarakat setempat, program pembangunan sumur ini berhasil diwujudkan. Warga turut berperan aktif dengan mewakafkan lahan untuk lokasi sumur, serta siap bergotong royong dalam proses perawatan dan pengelolaan ke depan.
Sumur ini secara resmi diserahterimakan pada 2 Juli 2025 oleh perwakilan Ruang Baik kepada Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran Syafaah, Ustadz Afif Rozi. Serah terima ini menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara masyarakat, lembaga sosial, dan para dermawan dalam memenuhi kebutuhan dasar yang krusial.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dan kepedulian dari semua pihak. Air bersih ini benar-benar menjadi anugerah besar bagi kami,” ujar Ustadz Afif Rozi.
Pembangunan sumur ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, mendukung aktivitas pendidikan dan keagamaan di pondok pesantren, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar secara berkelanjutan.
Dokumentasi lainnya :
https://www.instagram.com/p/DMHSTUevurQ/?img_index=1
https://www.instagram.com/reel/DL6LUaoPYS_/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==